Minggu, 16 November 2014

Mengingatmu

Malam ini entah mengapa aku teringat tentangmu. Teringat masa-masa saat kau masih berada disekolah yang sama denganku. Bagaimana bisa aku masih mengingat jelas segala tentangmu? Aku tidak mempunyai daya ingat yang baik, tapi entah mengapa saat itu berhubungan denganmu, otakku seakan menyediakan ruang untuk selalu menempatkanmu...

Salahkah ketika aku berharap bahwa suatu saat Allah akan mempertemukan kita kembali? Pantaskah aku memohon agar kelak dirimu yang akan menjadi imam dalam keluargaku? Dapatkah aku menginginkan bahwa kelak kau akan membalas perasaanku?
Salahkah ketika aku menginginkan segala permohonanku terkabul?

Akan tetapi jika Allah berkehendak lain, aku tidak dapat berbuat apa-apa. Aku hanya berdoa kepada-Nya bahwa suatu saat akan jalan untuk diriku agar kau dapat melihatku....

Senin, 23 Juni 2014

Masih Mengagumimu

Ingatkah kau saat kita pertama kali bertemu?

Aku masih sangat jelas mengingatnya....
Salahkah aku ketika itu juga aku mulai mengagumimu, terpesona dengan wajah tampanmu, tatapanmu yang entah mengapa membuat jantungku berdetak lebih kencang. Benarkah ini yang dinamakan LOVE AT THE FIRST SIGHT? Mungkin.
Bermula dari itu aku mulai memperhatikanmu secara diam-diam. Membuat alasan agar dapat melihatmu setiap hari bahkan saat aku berada dalam kelas dan pelajaran sedang berlangsung. Kau tau apa alasanku?
Aku beralasan untuk ketoilet saat pelajaran berlangsung. Aneh memang, tapi itu semua kulakukan agar aku dapat melewati ruang kelasmu dan melihatmu yang sedang belajar...
Rasanya aku seperti orang bodoh, setiap hari berharap agar dapat melihatmu.
Aku tau bahwa kau tidak menyadarinya, tak apa. Aku cukup menjadi secret admirer-mu saja. Aku senang hanya dengan melihatmu walaupun itu dari jarak yang cukup jauh...
Tapi bagaimana ketika kau sudah tidak berada disekolahku lagi? 
Apakah aku masih melihat wajahmu? 
Apakah aku masih mengagumimu?

Ketika kau sudah tidak lagi berada disekolahku, aku merasa sangat sedih. Bahkan aku sampai menangisimu. Menangis karena berpikir aku sudah tidak dapat lagi bertemu denganmu. Disaat acara perpisahanmu berlangsung, aku masih saja dapat berharap untuk dapat melihat wajahmu untuk yang terakhir kali, tapi itu hanya harapanku yang tidak terwujud. Aku tidak menemukanmu.
Satu kata yang dapat menggambarkan perasaanku saat itu. Sedih.
Tapi aku mencoba berpikir positif, aku tau saat itu kau mungkin sedang sibuk untuk mengucapkan salam perpisahan kepada teman-temanmu.
Kemudian aku berpikir, masihkah aku mengagumimu disaat aku tidak dapat lagi melihatmu?
Tidak. Saat itu aku berpikir bahwa aku mungkin saja dapat melupakanmu.
Tapi ternyata aku salah. Aku masih sangat mengingatmu. Mengingat jelas wajahmu, senyummu, dan tatapanmu. 
Dan aku juga menyadari bahwa aku 'masih mengagumimu' dari 2 tahun lalu sampai sekarang....